Selalu ada jalan bagi mereka yang telah berusaha dengan maksimal. Demikian pula yang dirasakan dua siswa SMK 02 Islam 45 Ambulu, yakni Suharsih dan Ltfiatul Rahmawati yang meraih nilai Ujian Nasional (UN) 2013 tertinggi se-Jember.
Keterbatasan biaya menjadi salah satu kendala yang dapat menghalangi dua siswa berprestasi itu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tidak tinggal diam, Rektor Universitas Jember (Unej) Moh Hasan pun berjanji akan memberikan kesempatan bagi kedua pelajar itu untuk melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi.
“Universitas Jember siap menerima kedua siswi berprestasi ini, termasuk memberikan beasiswa selama kuliah,” ujar Hasan, seperti dikutip dari laman Universitas Jember.
Pernyataan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan memerintahkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Unej Rokhani untuk menghubungi pihak sekolah untuk melakukan pertemuan guna mengetahui keinginan dua pelajar itu. Tawaran tersebut mendapatkan respon positif dari pihak SMK 02 Islam 45 Ambulu dengan melakukan kunjungan ke Kampus Tegalboto.
Suharsih datang didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Subiantoro sementara Lutfi ternyata sudah berangkat ke Gresik karena diterima bekerja. Kedatangan keduanya diterima langsung oleh Rektor Moh. Hasan dan Pembantu Rektor I Zulfikar.
Dalam pertemuan itu, Suharsih menuturkan keinginannya untuk menimba ilmu di Kampus Tegalboto. “Saya berharap bisa kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unej. Selain sesuai dengan jurusan, saya ingin tetap dekat dengan orangtua,” ujar Suharsih.
Mendengar keinginan tersebut, Hasan menjamin Suharsih agar bisa kuliah di Kampus Tegalboto. “Suharsih akan masuk ke Universitas Jember berdasarkan pada prestasinya yang termasuk luar biasa. Di tengah berbagai keterbatasan, dia mampu menjadi yang terbaik di Jember. Namun karena jalur tanpa tes melalui SNMPTN sudah berakhir, maka Suharsih bisa memilih masuk ke Kampus Tegalboto melalui SBMPTN atau Ujian Masuk Universitas Jember,” kata Hasan.
Pembantu Rektor I Zulfikar menambahkan, kesempatan tersebut juga berlaku bagi Lutfi. “Universitas Jember siap menampung siswa siswi berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Asal serius kuliah,” tambahnya.
Kepastian ini disambut gembira oleh Suharsih dan sang guru Subiantoro. Menurut Subiantoro, kejadian yang menimpa Suharsih dan Lutfi membawa pelajaran penting bagi anak didiknya.
“Pertama, prestasi Suharsih dan Lutfi menjadi pendorong untuk anak didik kami agar lebih berprestasi, keterbatasan bukanlah halangan. Yang kedua, jika seorang siswa berprestasi maka Insya Allah akan selalu ada jalan,” papar Subiantoro.
subhanallah :)
ReplyDelete